Game World War 3 Tuai Kecaman Usai Gunakan Konflik Iran untuk Iklan

Introduction:

Game strategi Supremacy: World War 3 tengah menjadi sorotan dunia maya setelah merilis sebuah iklan

Game strategi Supremacy: World War 3 tengah menjadi sorotan dunia maya setelah merilis sebuah iklan yang dianggap mengejek dan memanfaatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Iran dan Israel. Iklan ini menimbulkan gelombang kritik karena dianggap tidak sensitif terhadap situasi dunia nyata yang tengah memanas.

Iklan Kontroversial: "Memilih Konflik Timur Tengan Adalah Pilihan Terbodoh"
Dalam iklan yang beredar luas di media sosial seperti TikTok sejak 19 Juni 2025, Supremacy: World War 3 menampilkan narasi pembuka yang langsung menyindir:

"Kalau kamu memilih Iran untuk menguasai dunia, itu keputusan paling bodoh yang pernah saya dengar."

Iklan tersebut kemudian menyarankan pemain untuk memilih strategi alternatif dengan “menghabisi negara-negara "Stan" lainnya,” sambil menyebut langsung nama-nama negara seperti Afghanistan, Pakistan, Turkmenistan, dan bahkan India — negara yang baru-baru ini juga sempat mengalami ketegangan dengan Pakistan pada April–Mei 2025.

Reaksi Keras Publik dan Tuduhan Propaganda
Iklan ini viral, ditonton lebih dari 700.000 kali, dengan ribuan komentar dan repost. Banyak warganet mengkritik waktu penayangan iklan ini yang dinilai sangat tidak tepat, mengingat perang terbuka dan serangan udara antara Israel dan Iran yang terjadi beberapa pekan sebelumnya.

@si.pray7 AI mentality #foryoupage #aimentality #masukberanda #vidioviral2025 ♬ suara asli - si pray

Lebih kontroversial lagi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan sempat mengumumkan serangan ke tiga lokasi nuklir di Iran sebelum akhirnya menyatakan gencatan senjata antara kedua negara pada 24 Juni 2025. Meskipun terdapat beberapa pelanggaran, gencatan senjata tersebut masih berlangsung hingga berita ini ditulis.

Beberapa komentar bahkan menyebut iklan ini sebagai bentuk “propaganda militer dalam bentuk video game,” karena dianggap terlalu menyerupai narasi dunia nyata yang sensitif.

b820a2d883af87a6bb3dd6fac99bf452 fgraphic a6267

Tentang Game Supremacy: World War 3
Supremacy: World War 3 adalah game strategi jangka panjang berbasis PC dan mobile, yang mengusung gameplay mirip Civilization atau Risk. Pemain ditantang untuk:

Membangun kekuatan militer

Mengembangkan teknologi

Mengatur ekonomi nasional

Membentuk aliansi politik

Melakukan ekspansi melalui perang global fiksi bertema Perang Dunia III

64665u5 2dd47

Dalam game, pemain dapat memilih dari 99 negara untuk menjadi kekuatan dominan dunia — termasuk Iran. Namun, tidak seperti game bertema perang dunia lainnya, Supremacy saat ini adalah satu-satunya yang mengaitkan kontennya secara eksplisit dengan konflik geopolitik nyata dalam materi promosi.

 Iklan game World War Three juga menuai kecaman di Twitter. Warganet risih karena iklan menjadikan konflik Amerika Serikat dan Iran sebagai materi promosi di media sosial, tepat di hari yang penuh ketegangan geopolitik.

Iklan: “Iran Memulai Perang Dunia 3?”
Akun Twitter resmi Conflict of Nations (meski belum terverifikasi) mengunggah iklan dengan caption provokatif:

“Iran memulai Perang Dunia 3? Simulasikan semua skenario #WWIII yang bisa kamu bayangkan di Conflict of Nations sekarang juga!”

Unggahan ini pertama kali dilaporkan oleh Daily Mail dan langsung memicu gelombang protes dari pengguna Twitter.

u65u5u5 f5878

Iklan Muncul di Hari Pembunuhan Jenderal Iran
Yang membuat banyak orang geram adalah waktu penayangan iklan tersebut, yakni di hari yang sama ketika Mayor Jenderal Qasem Soleimani dari Iran tewas dalam serangan udara AS di Irak. Kejadian itu langsung menyulut ketegangan internasional dan memunculkan kekhawatiran global akan potensi pecahnya Perang Dunia Ketiga.

i576i6i baf00

Pemerintah Iran bahkan mengancam akan melakukan "balas dendam yang keras", yang makin memperkeruh suasana. Dalam konteks inilah, iklan game tersebut dinilai sangat tidak sensitif.

Warganet Murka: “Tidak Pantas dan Tak Punya Empati”
Warganet menyebut iklan itu sebagai:

“Sangat tidak pantas” dan “tidak tahu rasa”

Meski iklan tersebut hanya berupa promosi berbayar yang tidak muncul di halaman utama akun Twitter game, komentar negatif tetap membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang menyayangkan bagaimana konflik bersenjata nyata, yang menelan korban jiwa, dimanfaatkan sebagai alat promosi hiburan.

Respons Developer: “Ketakutan Itu Nyata, Tapi Juga Menarik Minat Pemain”
Pendiri Dorado Games, pengembang Conflict of Nations, mengatakan kepada Business Insider bahwa mereka memahami reaksi negatif yang muncul:

“Wajar jika ada ketakutan tentang Perang Dunia Ketiga dan kami mengerti mengapa ada feedback negatif,” ujarnya.

Namun ia juga menambahkan bahwa justru tema tersebutlah yang menarik minat banyak pemain, karena menawarkan pengalaman menghadapi dan mengelola ketakutan mereka melalui simulasi strategi bersama pemain lain dari seluruh dunia.

 Catatan Etika dalam Dunia Game
Insiden ini memunculkan kembali perdebatan soal batas etika dalam promosi video game, terutama yang mengangkat tema perang dan konflik internasional. Apakah developer berhak menggunakan peristiwa dunia nyata yang sensitif demi menarik perhatian? Ataukah ini bentuk eksploitasi tragedi kemanusiaan?

Sebagian gamer menyuarakan keprihatinan, sementara yang lain melihat ini sebagai cara baru game untuk tampil relevan — meski dengan konsekuensi moral yang berat. Kalau menurut ligagamers, bagaimana? 

Iklan Supremacy: World War 3 menjadi contoh bagaimana sensasi promosi bisa berubah jadi bumerang, terutama jika menyangkut isu politik dan kemanusiaan yang tengah berlangsung. Di tengah ketegangan dunia nyata, para gamer dan pengembang dihadapkan pada pertanyaan penting: sejauh mana hiburan digital boleh mengambil inspirasi dari tragedi nyata?

Untuk sementara, developer game ini belum memberikan pernyataan resmi soal kontroversi yang terjadi. Namun, diskusi soal etika dan batas kreativitas di industri game dipastikan akan terus berlanjut. 

Ikuti terus berita terbaru seputar Games, tekno dan esports di Ligagame! Kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian.

Baca selanjutnya:

Guide Fortnite: Cara Memainkan Peta Reload Squid Game